welcome to my blog

welcome to solo soccer

Selasa, 29 November 2011

Muncul Persis Solo Versi BLI


Polemik yang terjadi dalam tubuh Persis Solo akhirnya terjawab sudah. Persis Solo tandingan yang diwacanakan beberapa hari yang lalu oleh pengurus Pengcab PSSI Surakarta, Paulus Haryoto, akhirnya nekat melakukan seleksi pemain dalam persiapan menghadapi turnamen yang dibuat oleh BLI musim depan .

Sebanyak 113 pemain ikut andil dalam seleksi tahap pertama yang digelar di Stadion Sriwedari Solo, Jum’at (25/11) sore, dalam seleksi tersebut banyak diikuti oleh pemain-pemain lokal kota Solo dan juga para eks pemain Persis Solo musim lalu.

Persis Solo tandingan ini muncul akibat kurangnya koordinasi antara manajemen PT Solo Indo Mandiri Proesional yang membawahi Persis Solo yang mengikuti kompetisi resmi PSSI musim depan dengan para pengurus Pengcab PSSI Surakarta, hal ini yang membuat Paulus berikukuh untuk membentuk tim baru yang akan mengikuti kompetisi dari PT LI yang notebenenya bukan bentukan PSSI.

Tim tandingan ini dibentuk hanya bermodalkan uang Rp500 juta subsidi dari PT Liga Indonesia yang dibagikan untuk setiap anggota divisi utama dari BLI. Paulus juga yakin bahwa tim bentukanya akan mampu berbuat banyak dalam kompetisi musim depan. "Hanya kualitas yang kami inginkan. Kami memasang target dapat menembus jajaran papan atas Divisi Utama.”

Sementara itu terpisah Pelatih Persis Solo dari PT SIMP, Djunedi menanggapi dengan kepala dingin atas apa yang terjadi dalam tubuh Persis Solo, dia mengungkapkan bahwa munculnya Persis Solo tandingan ini justru berefek positif, karena dapat menampung talenta-talenta muda berbakat yang ada diwilayah Soloraya.

Pelatih yang akrab disapa bang Jun ini juga menambahkan bahwa tidak ada pengaruh yang besar bagi anak asunya atas munculnya tim tandingan ini, dia juga sering menekankan pada pemain untuk besifat professional, dimana jika sudah terikat kontrak maka harus bertangung jawab apapun itu resikonya .

"Saya selalu menekankan soal profesionalitas sebagai seorang pemain. Artinya kalau sudah terikat dengan kontrak, ya harus dijalankan apapun resikonya,” ujar Djunaedi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar